MAKALAH KOMUNIKASI KONSELING


BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

    Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Komunikasi dibuat untuk menyebarluaskan pesan kepada publik, mempengaruhi khalayak dan menggambarkan kebudayaan pada masyarakat. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan berinteraksi yang bersifat antarpribadi, dipenuhi melalui kegiatan komunikasi interpersonal atau antarpribadi. Sedangkan kebutuhan untuk berkomunikasi secara publik dengan orang banyak, dipenuhi melalui aktivitas komunikasi massa.

       Dengan demikian komunikasi menjadi unsur penting dalam berlangsungnya kehidupan suatu masyarakat. Selain merupakan kebutuhan, aktivitas komunikasi sekaligus merupakan unsur pembentuk suatu masyarakat. Sebab tidak mungkin manusia hidup di suatu lingkungan tanpa berkomunikasi satu sama lain.



B.     Rumusan Masalah


1. Apa pengertian komunikasi ?

2. Apa macam-macam unsur komunikasi ?

3. Apa macam-macam komponen komunikasi ?


C.      Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui tentang komunikasi

2. Untuk mengetahui unsur komunikasi.

3. Untuk mengetahui komponen komunikasi.



BAB II

PEMBAHASAN


KONSEP DASAR KOMUNIKASI

A.    Pengertian Komunikasi

              Istilah ‘komunikasi’ (communication) berasal dari bahasa Latin ‘communicatus’ yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan demikian komunikasi menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan.

            Menurut Effendi (1995) komunikasi itu sendiri bisa diartikan sebagai suatu  proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberikan atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik secara langsung (lisan)  maupun tak langsung

Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lain (khalayak). (Hovland, Janis dan Kelley : 1953)

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain. (Barelson dan Steiner, 1964).

Ada pun menurut beberapa ahli :


1. Definisi Hovland, Janis dan Kelley

         Hovland, Janis dan Kalley seperti yang dikemukakan oleh Forsdale (1981) adalah sosiologi Amerika, mengatakan bahwa, “communication is the process by which an individual transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individuals”. Dengan kata-kata lain komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Pada definisi ini, mereka menganggap komunikasi sebagai suatu proses, bukan sebagai suatu hal.

2. Definisi Forsdale

         Menurut Louis Forsdale (1981), ahli komunikasi dan pendidikan, “communication is the process by which a system is estabilished, maintained and altered by means of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu system dapat didirikan, dipelihara dan diubah. Pada definisi ini komunikasi juga dipandang sebagai suatu proses.


B.   Unsur-unsur Komunikasi

    Komunikasi telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesanantar manusia, sehingga untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3 unsur yaitu:

1. Pengirimpesan (komunikator).

2. Penerimapesan (komunikan).

3. Pesan itu sendiri.

    Awal tahun 1960-an, David K. Berlo membuat formula komunikasiyang lebih sederhana yang dikenal dengan ”SMCR”, yaitu: Source (pengirim), Message (pesan), Channel (saluran-media) dan Receiver(penerima).


Komunikator

     Pengirim pesan (komunikator) adalah manusia berakal budi yang berinisiatif menyampaikan pesan untuk mewujudkan motif komunikasinya.

Komunikator dapat dilihat dari jumlahnya terdiri dari:

1. Satu orang.

2  Banyak orang dalam pengertian lebih dari satu orang.

3.  Massa.


Komunikan

       Komunikan (penerima pesan) adalah manusia yang berakal budi, kepada siapa pesan komunikator ditujukan. Peran antara komunikator dankomunikan bersifat dinamis, saling bergantian. Dilihat dari jumlahkomunikator dan komunikan, maka proses komunikasi dapat terjadi 9 kemungkinan.


Pesan

         Pesan bersifat abstrak. Pesan dapat bersifat konkret maka dapat berupa suara, mimik, gerak-gerik, bahasa lisan, dan bahasa tulisan.

Pesan bersifat verbal (verbal communication) antara lain:
  • Oral (komunikasi yang dijalin secara lisan).
  • Written (komunikasi yang dijalin secara tulisan).


Pesan bersifat non verbal (non verbal communication) yaitu:
  • Gestural communication (menggunakan sandi-sandi -> bidang kerahasiaan)


Saluran Komunikasi dan Media Komunikasi

Saluran komunikasi merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.

Terdapat dua cara:
  • Non mediated communication (face to face), secara langsung.
  • Dengan media.

Efek Komunikasi

            Efek komunikasi diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam komunikannya.

Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikan:

  • Kognitif (seseorang menjadi tahu sesuatu).
  • Afektif (sikap seseorang terbentuk).
  • Konatif (tingkah laku, hal yang membuat seseorang bertindak melakukan sesuatu)

Umpan Balik

            Umpan balik dapat diartikan sebagai jawaban komunikan atas pesan komunikator yang disampaikan kepadanya pada komunikasi yang dinamis, komunikator terus-menerus saling bertukar peran.


C.    Komponen Komunikasi

Komponen komunikasi hampir sama dengan unsur-unsur komunikasi, yaitu:

1. Komponen Komunikan.

            Komunikan adalah orang yang menerima pesan. Komunikan bias berupa manyarakat maupun lembaga tertentu yang bertanggung jawab atas peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

2.  Komponen Komunikator.

      Komunikator adalah orang atau lembaga yang menyampaikan pesan, misalnya berisikan himbauan untuk melakukan 3M dalam mencegah dan memberantas penyebaran dan perkembangan nyamuk aedes agyphti yang menyebabkan penyakit DBD.

3.      Komponen Pesan.

      Pesan adalah pernyataan yang didukung oleh lambang yang mempunyai arti, contohnya biasa berupa slogan tentang hidup sehat dan lain-lain.

4. KomponenUmpan Balik.

Umpan balik merupakan respon yang diberikan oleh komunikan terhadap pesanyang diterimanya. Umpan balik dapat digunakan untuk mengukur besarnyainformasi yang diterima dibandingkan dengan yang diterima.

5. Komponen Media

Media adalah sarana atau saluran yang mendukung proses penyampaian pesan. Media dimaksud bias berupa media cetak maupun elektronik yang dahulu biasa dilakukan dengan kegiatan penyuluhan.

6. Komponen Efek

            Efek adalah dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh pesan . efek atau dampak ialah nilai ketercapaian kita dalam penyanpaian pesan. Nilai baik maupun sebaliknya tergantung cara kita dalam menyampaikan pesan tersebut.


 Unsur-unsur komunikasi yang efektif
  1. Sumber (komunikator), komunikator sebagai pengirim pesan hendaknya benar-benar siap dengan pesannya. Pesan dikemas dengan bahasa tulis atau bahasa lisan yang benar-benar bisa dipahami oleh penerima pesan.
  2. Media atau salurabn pengirim pesan, media yang digunakan dalam mengirim pesan juga harus jelas dan tidak bias.
  3. Penerima pesan (komunikan), pihak penerima pesan juga harus siap menerima pesan.
  4. Efek, yaitu apa yang terjadi setelah menerima pesan.

Syarat-syarat komunikasi yang efektif
  1. Menciptakan suasana yang saling menguntungkan.
  2. Menggunakan bahasan yang mudah dimengerti bila mungkin bahasa yang digunakan adalah bahasa yang setara.
  3. Pesan yang disampaikan mengunggah perhatian atau minat bagi pihak komunikan.
  4. Pesan yang disampaikan menggugah kepentingan komunikan yang dapat menguntungkan.
  5. Pesan yang disampaikan dapat menumbuhkan suatu penghargaan bagi pihak komunikan.

 D. Makna Pesan Dalam Komunikasi

           Makna adalah arti yang terkandung dalam sebuah pesan. Kekaburan sebuah makna dalam suatu pesan atau kata dapat dikurangi dengan jalan melihat cara pemakaian kata itu atau konteks suatu kalimat. Kata ‘bisa’ misalnya, mungkin tidak diiringi makna sebelumnya atau mungkin sejak semula sudah memiliki makna. Jadi manusia bisa memberikan makna pada kata tersebut atau bahwa kata tersebut telah memiliki makna bawaan. Makna dari sebuah bisa merupakan kekhasan suatu daerah atau warisan leluhur sehingga makna tersebut disepakati penggunaannya. Penggunaan makna kelihatannya tidak mudah, hal ini disebabkan karena beberapa faktor yaitu:
  1. Makna dalam suatu kalimat mungkin berbeda tergantung konteks budaya ataupun penggunaan kalimat tersebut.
  2. Makna dalam suatu kata atau kalimat tergantung dari perbedaan isyarat dalam satu pristiwa   tertentu.
  3. Makna yang diberikn tidak kekal.
  4. Jenis-Jenis Makna


            Makna yang ditangkap seseorang merupakan balasan terhadap pesan yang disampaikan. Pesan terdiri dari kata, symbol, isyarat. Makna muncul dari sebuah pesan, pesan atas penapsikan isyarat atau symbol yang bersangkutan. Misalnya kata “jatuh”, di interprestasikan “jauh dari pohon” atau “jatuh bangkrut”.

Lawrence dan sharam (1917:113) menyebutkan jenis-jenis makna adalah sebagai berikut :
  1. Makna sebagai balasan pesan

            Makna dapat mincul dari suatu peristiwa yang dialami secara rohaniah. Isyarat rohaniah dapat di hubungka dengan perasaan hati yang menyenangkan atau sebaliknya hati yang sedang bergejolak. Takut misalnya, merupakan balasan dari isyarat rohaniah yang ditandai dengan otot menegang, keringat dingin mengalir.

      2.  Makna penegas dan makna tambahan

            Makna penegas adalah mengenali, menunjuk dan memisahkan sesuatu secara tegas. Contoh, kursi adalah bukan meja. Jadi isyarat dari masing-masing objek ini (kursi dan meja) mononjolkan dan membedakan dari objek lainnya sedangkan makna tambahan adalah interpretasi seseorang terhadap suatu peristiwa atau benda atau objek.

        3. Makna sebagai jalinan hubungan pikiran (asosiasi)

            Makna muncul sebagai hubungan antar pikiran dengan peristiwa atau keadaan. Contoh, perasaan takut muncul setelah melihat sehelai kain putih berkelebat di malam hari pada tempat yang belum akrab pada kita. 

         4. Memberikan dan menerima umpan balik

            Setiap kali kita berkomunikasi  kita berusaha mencari tanggapan dari pasangan komunikasi. Tanggapan ini sebagai umpan balik dari pesan yang kita sampaikan. Apakah pesan tersebut sudah di terima dan dipahami sebagai mana yang kita harapkan. Komunikasi timbale balik yang efektip tergantung dari pengguna umpan balik itu dengan baik. Umpan balik dapat mengambil berbagai macam bentuk ada umpan balik verbal, ada umpan balik non verbal, ada umpan balik fakta, ada umpan balik perasaan. Setiap umpan balik itu berguna dalam proses komunikasi untuk tujuan-tujuan tertentu. Philip L.Hunsaker dan Anthony J.Allesandra (1986:76-75) membedakan umpan balik menjadi empat jenis :

1. Umpan balik verbal

        Umpan balik verbal adalah umpan balik yang menggunakan ungkapan atau respon verbal. Dengan umpan verbal kita dapat menanyakan penjelasan tentang hal yang dikatakan orang lain kepada kita, menyampaikan tanggapan kepada orang yang diajak berkomunikasi, menentukan bagaimana langkah-langkah dan strategi dalam menyampaiikan pesan yang akurat.

2. Umpan balik non verbal.

      Umpan balik non verbal dapat menggunakan bahasa tubuh seperti mata, wajah, sikap, badan, dan isyarat indra lainnya. Perbedaannya dengan umpan balik verbal adalah bahwa jika dalam umpan balik verbal menggunakan kata atau bahasa lisan dalam memberikan respon, tetapi dalam umpan balik non verbal memberikan respon dengan menggunakan bahasa isyarat.

3. Umpan balik fakta

           Umpan balik ini dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi dari orang yang kita ajak bicara. Jika suatu fakta pantas kita tanyakan kepada lawan bicara (komunikan), maka pantas juga kita mendengarkan dengan serius informasi tentang fakta yang dikemukakannya.

4. Umpan balik perasaan

         Pengungkapan sesuatu yang benar, jelas dan akurat kepada orang lain sangat penting. Tanpa pemahaman yang sama tentang sesuatu yang dibicarakan tidak mungkin komunikasi itu berlanjut. Umpan balik perasaan artinya umpan balik yang diberikan kepada lawan bicara hendaknya menggambarkan perasaan yang sedang dialami. Untuk dapat memberikan respon perasaan yang akurat, maka pendengar dalam hal ini harus memahami benar apa yang harus disampaikan secara lisan dengan ekspresi atau gerakan yang menyertainya. Umpan balik perasaan mempunyai dua arah, yaitu sebagai komunikator perlu berusaha untuk memahami perasaan, emosi dan sikap orang yang berbicara dengan kita. Sebaliknya kita juga perlu menyampaikan umpan balik perasaan kepada orang lain untuk membuat dia tau bahwa maksudnya kita tangkap, dan bahwa kita menunjukan perasaan kiata. Jadi umpan balik perasaan merupakan pertemuan hati.  Umpan balik perasaan merupakan pengguna rasa seperasaan, emphaty yang efektif.

5.  Menggunakan umpan balik secara efektif

        Komunikasi efektif dua orang tidaklah mudah. Kita memerlikan latihan agar komunikasi itu berjalan baik dan berusaha untuk terus meningkatkan. Untuk itu penggunakan kecakapan untuk bertanya secara tepat adalah berguna. Mendengarkan secara akurat pernyataan orang juga membantu komunikasi yang efektif. Dengann mendengarkan yang akurat kita dapat membberikan respon yang akurat juga. Pedoman dibawah ini membantu kita dalam memberi umpan balik yang efektif:

1. Memberi rumusan tepat

        Penafsiran kata dan kalimat dalam suatu pernyataan dapat diartikan berbeda. Hal ini tergantung pada pemahaman orang terhadap suatu pesan, konteks budaya suatu masyarakat, atau pengalaman masing-masing orang terhadap suatu obyek atau peristiwa. Kata-kata tidak selalu mempunyai arti tunggal. Kata-kata yang kita pergunakan di dalam pembicaraan sehari-hari, hampir selalu mempunyai banyak arti. Misalnya kata “bisa”berarti “mampu” atau “dapat”, tetapi juga dapat berarti “racun” dalam  konteks kata “bisa” ular.

2. Jangan mengandaikan

        Menurut pengandaian membawa masalah dalam komunikasi. Dalam komunikasi antar pribadi, sangat berbahaya mengandaikan bahwa orang lain berpikir atau merasa seperti yang kita rasakan. Karena mustahil bahwa orang lain mempunyai kerangka berpikir yang sama dengan kita.

3.  Berbicaralah dengan bahasa yang sama

        Dalam komunikasi sebaiknya kita menjauhi penggunaan kata-kata yang susah dimengertikan atau susah diterjemahkan terutama kata-kata teknis dan kata-kata khas. Karena itu kita perlu menyederhanakan bahasa dan istilah-istilah teknis yang digunakan sehingga setiap orang berbicara dengan kita mengerti.

4. Jagalah gelombang yang sama

        Kita perlu menjaga kepekaan untuk menangkap tanda-tanda non verbal yang menunjukan bahwa pendekatan pembicaraan kita membuat orang-orang yang kita aja bicara menjadi enak dan berminat.

5.  Menahan umpan balik

         Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan dan situasi-situasi tertentu, kadang-kadang amat baik bila kita menahan umpan balik kita sampai kita mampu mempergunakan umpan balik yang efektif. Apabila kita belum merasa jelas denagan apa yang akan kita katakan.


BAB III

PENUTUP


       Kesimpulan

        Komunikasi adalah suatu proses interaksi manusia dengan berbagai bentuk/cara untuk menyampaikan informasi atau tujuan tertentu. pesan yang ingin disampaikan dan perubahan setelah disampaikan pesan sebagai efek positif.

          Komunikasi dalam kesehatan hendaknya selalu mengalami perubahan seiring perubahan lingkungan dan disesuaikan dengan keadaan masyarakat dan pelaku atau komunikator hendaknya lebih variatif dan inovatif dalam penyampaian pesan informasi kesehatan.

       Saran

            Sebagai seorang konselor ada baiknya lebih memperdalam ilmu mengenai komunikasi karena komunikasi yang akan kita lakukan itu lebih banyak dalam kehidupan sehari-hari, sebagai seorang konselor kita harus mampu berkomunikasi yang baik dengan konseli.




















0 Response to "MAKALAH KOMUNIKASI KONSELING"

Posting Komentar